memang benar apa kata orang bilang....!!! sekarang ini jogja sudah "berubah". berubah dalam artian, sekarang ini jogja jadi lebih panas.......!!! polusi dimana mana, kemacetan lalu lintas yang mungkin akan menjadi makanan kita sehari hari manakala kita akan berpergian, anak anak jalanan, pengamen, pengemis yang sudah tumbuh subur di kota jogja ini.
Duh gimana nih nasib jogja selanjutnya......??? akankah begini terus.....??? atau menunggu lebih ruwet lagi.....??? memang sih pemerintah kota jogja sedang membenahi kota jogja tercinta ini. Tapi kapan hal ini akan berakhir.......???
disini aku ingin sekedar membagi uneg uneg atau pemikiran-pemikiran yang mungkin siapa tau bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.
sering aku melewati, salah satu contoh aku ambil Jln. P. Diponegoro. setiap pagi selalu saja macet, terutama didepan pasar Kranggan. banyaknya mobil dan motor yang akan parkir dan yang akan meninggalkan tempat parkir membuat jalan yang sudah padat kendaraan menjadi macet.
pernah aku berpikiran begini..... suatu saat aku ingin membangun sebuah gedung bertingkat (misal 3 tingkat) yang khusus dibuat untuk tempat parkir dikawasan tersebut. dengan begitu, mereka yang akan memarkir kendaraannya tidak lagi ditepi jalan, sehingga jalan akan terasa lebih lebar karena sudah tidak ada lagi yang memarkirkan kendaraannya di tepi jalan. lalu bagaimana dengan nasib tukang parkirnya kalau tempat itu sudah tidak lagi sebagai tempat untuk parkir kendaraan......???
mereka tidak akan kehilangan pekerjaan mereka sebagai tukang parkir. begini lho, jadi mereka (tukang parkir) itu dipindah dan dipekerjakan untuk mengatur kendaraan yang akan parkir digedung tersebut. jadi seumpama ada 26 orang tukang parkir di sepanjang jalan P. Diponegoro dari ujung barat sampai ujung timur, jadi taruhlah masing masing 5 petugas di tiap tiap lantai untuk mengatur kendaraan yang akan memarkirkan kendaraannya digedung itu, masing masing 2 orang bertugas sebagai penjaga keamanan di tiap lantai, 2 petugas keamanan ditugaskan dipintu masuk, 1 orang bertugas untuk menarik tarif parkir, 1 orang bertugas memberikan karcis setiap kendaraan masuk, 1 orang menarik karcis setiap kendaraan akan keluar, dan semua petugas itu bertanggung jawab atas keamanan, ketertiban, dan kebersihan tempat itu. itu baru untuk masalah parkir.
belum lagi masalah apakah mereka mau berjalan jauh dari tempat parkir menuju tempat tujuan mereka......??? jawabannya ya kita buat agar mereka mau. caranya dibuat dan difungsikannya kembali trotoar, tanami pohon pohon perindang agar para pejalan kaki tidak merasa kepanasan. buat jembatan penyeberangan agar mereka tetap merasa aman ketika ingin menyeberang jalan. dan yang tidak kalah penting adalah peraturan dari pemerintah kota jogja yang mengatur masalah parkir kendaraan ditempat itu. misal, bagi siapa yang tidak memarkirkan kendaraan ditempat yang telah disediakan akan dikenakan sanksi berupa denda.
Nah sekarang adalah masalah kemacetannya. kemacetan ini terjadi juga karena banyaknya kendaraan pribadi yang berlalu lalang disetiap jalan dikota Jogja. mereka merasa lebih nyaman bepergian dengan kendaraan pribadi ketimbang dengan kendaraan umum. iya kan.......? ya.... mungkin karena kendaraan umum dikota Jogja bisa dibilang sudah tak layak pakai dan parahnya lagi adalah karena Sang Supir kendaraan yang sering ugal ugalan dalam mengemudikan kendaraannya. di Jogja sekarang ini sudah ada dan telah dioperasikannya bus Trans Jogja yang dapat membantu mengurangi kemacetan. tapi sayang belum semua wilayah di kota Jogja yang terjangkau oleh bus Trans Jogja ini yang dibilang murah, bersih, nyaman. maka dari itu banyak yang memakai kendaraan pribadi. Sebenarnya bus bus kota di kota Jogja bisa turut mengurangi kemacetan lalu lintas. Cobalah benahi dulu bus bus itu agar terlihat lebih bersih, nyaman, dan menarik untuk dinaiki dengan cara peremajaan kembali. Hilangkan kebiasaan ugal ugalan bagi supir bus, dan bagi aparat kepolisian tindak tegas sopir bus yang ugal ugalan. operasikan bus secara terorganisir dan terjadwal. beri jarak beberapa menit antara bus satu dengan bus yang lain agar penumpang bisa merata disetiap bus.
yang terakhir, jadikan kota jogja sebagai kota yang ramah lingkungan dengan cara; bagi pihak pihak yang berwenang menangani masalah lalu lintas, sering seringlah melakukan pemeriksaan rutin gas buang/uji emisi kendaraan secara berkala. tanami kembali pohon pohon perindang disetiap pinggir pinggir jalan agar tidak terasa sangat panas ketika melewati jalan itu baik dengan kendaraan bermotor maupun jalan kaki (hal ini sudah dilakukan namun belum semua tempat telah ditanami). Sediakan jalur khusus bagi pengendara sepeda disetiap jalan di kota Jogja (beberapa tempat telah ada jalur khusus tersebut, namun belum berfungsi secara optimal karena jalur tersebut sering digunakan untuk tempat parkir). Pemerintah kota Jogja memang sudah mengajak masyarakat untuk kembali bersepeda guna mengurangi polusi udara, hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan SEGOSEGAWE Sepeda Kanggo Sekolah lan Nyambut Gawe (kalo gak salah seperti itu kepanjangannya). Percuma pemerintah mengadakan kegiatan itu kalau tidak disediakan jalur khusus untuk bersepeda. Jadi sediakanlah juga jalur khusus tersebut agar kegiatan itu terus berlanjut. oh ya..... jangan cuma bersekolah dan bekerja saja yang diajak bersepeda...... tapi semua masyarakat dengan tujuan yang tidak terlalu jauh untuk bersepeda. ya kalau tujuannya jauh kalau bisa menggunakan angkutan umum untuk mengurangi kemacetan kecuali kalau tujuannya tersebut tidak dilalui oleh angkutan umum baru boleh menggunakan kendaraan pribadi.
Jadi sebenarnya, semua warga Yogyakarta mendukung hal-hal / kegiatan-kegiatan ataupun peraturan - peraturan yang menjadikan kota Jogja tercinta ini menjadi lebih baik, bersih, rapi, tertib, teratur, adem, ayem, dll yang membuat kota Jogja ini tetap dikenal dan tak mudah dilupakan bagi siapa saja yang pernah datang berkunjung di kota Jogja tercinta ini.
Semoga tulisan ini dapat berguna....... dan apabila ada kesalahan mohon dimaafkan.
Duh gimana nih nasib jogja selanjutnya......??? akankah begini terus.....??? atau menunggu lebih ruwet lagi.....??? memang sih pemerintah kota jogja sedang membenahi kota jogja tercinta ini. Tapi kapan hal ini akan berakhir.......???
disini aku ingin sekedar membagi uneg uneg atau pemikiran-pemikiran yang mungkin siapa tau bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.
sering aku melewati, salah satu contoh aku ambil Jln. P. Diponegoro. setiap pagi selalu saja macet, terutama didepan pasar Kranggan. banyaknya mobil dan motor yang akan parkir dan yang akan meninggalkan tempat parkir membuat jalan yang sudah padat kendaraan menjadi macet.
pernah aku berpikiran begini..... suatu saat aku ingin membangun sebuah gedung bertingkat (misal 3 tingkat) yang khusus dibuat untuk tempat parkir dikawasan tersebut. dengan begitu, mereka yang akan memarkir kendaraannya tidak lagi ditepi jalan, sehingga jalan akan terasa lebih lebar karena sudah tidak ada lagi yang memarkirkan kendaraannya di tepi jalan. lalu bagaimana dengan nasib tukang parkirnya kalau tempat itu sudah tidak lagi sebagai tempat untuk parkir kendaraan......???
mereka tidak akan kehilangan pekerjaan mereka sebagai tukang parkir. begini lho, jadi mereka (tukang parkir) itu dipindah dan dipekerjakan untuk mengatur kendaraan yang akan parkir digedung tersebut. jadi seumpama ada 26 orang tukang parkir di sepanjang jalan P. Diponegoro dari ujung barat sampai ujung timur, jadi taruhlah masing masing 5 petugas di tiap tiap lantai untuk mengatur kendaraan yang akan memarkirkan kendaraannya digedung itu, masing masing 2 orang bertugas sebagai penjaga keamanan di tiap lantai, 2 petugas keamanan ditugaskan dipintu masuk, 1 orang bertugas untuk menarik tarif parkir, 1 orang bertugas memberikan karcis setiap kendaraan masuk, 1 orang menarik karcis setiap kendaraan akan keluar, dan semua petugas itu bertanggung jawab atas keamanan, ketertiban, dan kebersihan tempat itu. itu baru untuk masalah parkir.
belum lagi masalah apakah mereka mau berjalan jauh dari tempat parkir menuju tempat tujuan mereka......??? jawabannya ya kita buat agar mereka mau. caranya dibuat dan difungsikannya kembali trotoar, tanami pohon pohon perindang agar para pejalan kaki tidak merasa kepanasan. buat jembatan penyeberangan agar mereka tetap merasa aman ketika ingin menyeberang jalan. dan yang tidak kalah penting adalah peraturan dari pemerintah kota jogja yang mengatur masalah parkir kendaraan ditempat itu. misal, bagi siapa yang tidak memarkirkan kendaraan ditempat yang telah disediakan akan dikenakan sanksi berupa denda.
Nah sekarang adalah masalah kemacetannya. kemacetan ini terjadi juga karena banyaknya kendaraan pribadi yang berlalu lalang disetiap jalan dikota Jogja. mereka merasa lebih nyaman bepergian dengan kendaraan pribadi ketimbang dengan kendaraan umum. iya kan.......? ya.... mungkin karena kendaraan umum dikota Jogja bisa dibilang sudah tak layak pakai dan parahnya lagi adalah karena Sang Supir kendaraan yang sering ugal ugalan dalam mengemudikan kendaraannya. di Jogja sekarang ini sudah ada dan telah dioperasikannya bus Trans Jogja yang dapat membantu mengurangi kemacetan. tapi sayang belum semua wilayah di kota Jogja yang terjangkau oleh bus Trans Jogja ini yang dibilang murah, bersih, nyaman. maka dari itu banyak yang memakai kendaraan pribadi. Sebenarnya bus bus kota di kota Jogja bisa turut mengurangi kemacetan lalu lintas. Cobalah benahi dulu bus bus itu agar terlihat lebih bersih, nyaman, dan menarik untuk dinaiki dengan cara peremajaan kembali. Hilangkan kebiasaan ugal ugalan bagi supir bus, dan bagi aparat kepolisian tindak tegas sopir bus yang ugal ugalan. operasikan bus secara terorganisir dan terjadwal. beri jarak beberapa menit antara bus satu dengan bus yang lain agar penumpang bisa merata disetiap bus.
yang terakhir, jadikan kota jogja sebagai kota yang ramah lingkungan dengan cara; bagi pihak pihak yang berwenang menangani masalah lalu lintas, sering seringlah melakukan pemeriksaan rutin gas buang/uji emisi kendaraan secara berkala. tanami kembali pohon pohon perindang disetiap pinggir pinggir jalan agar tidak terasa sangat panas ketika melewati jalan itu baik dengan kendaraan bermotor maupun jalan kaki (hal ini sudah dilakukan namun belum semua tempat telah ditanami). Sediakan jalur khusus bagi pengendara sepeda disetiap jalan di kota Jogja (beberapa tempat telah ada jalur khusus tersebut, namun belum berfungsi secara optimal karena jalur tersebut sering digunakan untuk tempat parkir). Pemerintah kota Jogja memang sudah mengajak masyarakat untuk kembali bersepeda guna mengurangi polusi udara, hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan SEGOSEGAWE Sepeda Kanggo Sekolah lan Nyambut Gawe (kalo gak salah seperti itu kepanjangannya). Percuma pemerintah mengadakan kegiatan itu kalau tidak disediakan jalur khusus untuk bersepeda. Jadi sediakanlah juga jalur khusus tersebut agar kegiatan itu terus berlanjut. oh ya..... jangan cuma bersekolah dan bekerja saja yang diajak bersepeda...... tapi semua masyarakat dengan tujuan yang tidak terlalu jauh untuk bersepeda. ya kalau tujuannya jauh kalau bisa menggunakan angkutan umum untuk mengurangi kemacetan kecuali kalau tujuannya tersebut tidak dilalui oleh angkutan umum baru boleh menggunakan kendaraan pribadi.
Jadi sebenarnya, semua warga Yogyakarta mendukung hal-hal / kegiatan-kegiatan ataupun peraturan - peraturan yang menjadikan kota Jogja tercinta ini menjadi lebih baik, bersih, rapi, tertib, teratur, adem, ayem, dll yang membuat kota Jogja ini tetap dikenal dan tak mudah dilupakan bagi siapa saja yang pernah datang berkunjung di kota Jogja tercinta ini.
Semoga tulisan ini dapat berguna....... dan apabila ada kesalahan mohon dimaafkan.